Hutan Wakaf Aceh Dalam Roadshow Ekoteologi

Takengon, Aceh Tengah — Upaya pelestarian lingkungan berbasis wakaf semakin mendapatkan perhatian luas. Salah satu inisiatif yang mendapat apresiasi adalah Inisiatif Konservasi Hutan Wakaf Aceh, yang menjadi pemateri dalam Roadshow Ecoteologi dan Workshop Wakaf Hutan yang berlangsung di Takengon, Aceh Tengah, pada Selasa (6/5/2025).


Acara ini digagas oleh Muslim for Shared Actions on Climate Impact (MOSAIC) bekerja sama dengan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia (Dirzawa Kemenag RI). Roadshow ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai konsep ekoteologi dan pentingnya wakaf hutan sebagai bentuk wakaf produktif dalam menjaga keseimbangan ekologi.

Dalam kegiatan tersebut, Firman Hadi, STP, M.Ling, Sekretaris Inisiatif Konservasi Hutan Wakaf (IKHW), hadir sebagai salah satu pemateri utama. Ia berbagi pengalaman mengelola Hutan Wakaf Jantho yang memiliki luas 4,7 hektare. Menurut Firman, wakaf tidak hanya berfungsi sebagai investasi ibadah, tetapi juga dapat berkembang menjadi hutan yang bermanfaat bagi ekosistem dan masyarakat secara berkelanjutan.
Sesi pemaparan yang disampaikan Firman mencakup berbagai aspek penting, termasuk profil Hutan Wakaf, konsep dan skenario pengelolaannya, serta perkembangan dari tahun 2012 hingga 2025. Ia juga menjelaskan peran strategis Hutan Wakaf di Aceh, strategi konservasi, serta kegiatan diskusi rutin yang digelar di Hutan Wakaf Aceh sebagai bagian dari edukasi ekologi berbasis wakaf.

Roadshow ini menghadirkan berbagai tokoh penting dari lintas lembaga, di antaranya Dr. Khalifah Muhammad Ali, pendiri Yayasan Hutan Wakaf Bogor, serta berbagai perwakilan dari IKHW. Dari unsur pemerintahan dan akademisi, hadir Wakil Bupati Aceh Tengah Muchis Hasan, MSP, Kakanwil Kemenag Aceh Drs. H. Azhari, M.Si, Kepala Subdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Kemenag RI Muhibbudin, S.Fil.I, ME, serta unsur Forkopimda dan akademisi dari berbagai institusi pendidikan, termasuk Rektor IAIN Takengon Prof. Dr. Ridwan Nurdin, MA dan Kakankemenag Aceh Tengah H. Wahdi, MS, MA.

Tidak kurang dari 100 peserta turut berpartisipasi aktif dalam acara ini, termasuk Kepala KUA Kecamatan, penyuluh agama Islam, operator wakaf kecamatan, perwakilan BWI Aceh Tengah, Baitul Mal Aceh Tengah, hingga sejumlah nazhir kampung yang memiliki peran langsung dalam pengelolaan wakaf di berbagai daerah.
Melalui roadshow ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya wakaf hutan sebagai solusi inovatif dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan pendekatan ekoteologi, wakaf tidak hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga wahana untuk menjaga alam dan menciptakan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *